TUGAS
SOFTKILL
ETIKA

NAMA : EGI DESTA ARDIAN
NPM : 12413790
KELAS : 21B03
MENYATAKAN BAHWA MAKALAH YANG TELAH SAMPAI KEPADA
BAPAK MUHAMAD AKRAM S.IP,M.PS KATA DAN DAN BUKAN HASIL DARI PLAGIAT
UNIVESITAS
GUNADARMA
2015
KEHARMONISAN
DALAM KEHIDUPAN
PENDAHULUAN
:
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul
dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi)
menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy).
Etika dimulai bila manusia merefleksikan
unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita Kebutuhan akan refleksi itu akan kita
rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan
pendapat orang lain.[1] Untuk itulah
diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh
manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai
perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis,
metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan
suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan
tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia,
etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik
dan buruk terhadap perbuatan manusia.[2]
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan
nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan
nilai-nilai etika)
Istilah
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos
sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu :
tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat,
akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat
kebiasaan.
Arti
dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang
oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara
etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang
biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).
Biasanya
bila kita mengalami kesulitan untuk memahami arti sebuah kata maka kita akan
mencari arti kata tersebut dalam kamus. Tetapi ternyata tidak semua kamus
mencantumkan arti dari sebuah kata secara lengkap. Hal tersebut dapat kita
lihat dari perbandingan yang dilakukan oleh K. Bertens terhadap arti kata
‘etika’ yang terdapat dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama dengan Kamus
Bahasa Indonesia yang baru. Dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama
(Poerwadarminta, sejak 1953 – mengutip dari Bertens,2000), etika mempunyai arti
sebagai : “ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral)”. Sedangkan kata
‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1988 – mengutip dari Bertens 2000), mempunyai arti :
1. ilmu
tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak);
2. kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
3. nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
2. kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
3. nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Dari
perbadingan kedua kamus tersebut terlihat bahwa dalam Kamus Bahasa Indonesia
yang lama hanya terdapat satu arti saja yaitu etika sebagai ilmu. Sedangkan
Kamus Bahasa Indonesia yang baru memuat beberapa arti. Kalau kita misalnya
sedang membaca sebuah kalimat di berita surat kabar “Dalam dunia bisnis etika
merosot terus” maka kata ‘etika’ di sini bila dikaitkan dengan arti yang
terdapat dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama tersebut tidak cocok karena
maksud dari kata ‘etika’ dalam kalimat tersebut bukan etika sebagai ilmu
melainkan ‘nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat’. Jadi arti kata ‘etika’ dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama
tidak lengkap.
K.
Bertens berpendapat bahwa arti kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
tersebut dapat lebih dipertajam dan susunan atau urutannya lebih baik dibalik,
karena arti kata ke-3 lebih mendasar daripada arti kata ke-1. Sehingga arti dan
susunannya menjadi seperti berikut :
1. nilai
dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya.
Misalnya,
jika orang berbicara tentang etika orang Jawa, etika agama Budha, etika
Protestan dan sebagainya, maka yang dimaksudkan etika di sini bukan etika
sebagai ilmu melainkan etika sebagai sistem nilai. Sistem nilai ini
bisaberfungsi dalam hidup manusia perorangan maupun pada taraf sosial.
2.
kumpulan asas atau nilai moral.
Yang
dimaksud di sini adalah kode etik. Contoh : Kode Etik Jurnalistik
3. ilmu
tentang yang baik atau buruk.
Etika
baru menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis (asas-asas dan nilai-nilai
tentang yang dianggap baik dan buruk) yang begitu saja diterima dalam suatu
masyarakat dan sering kali tanpa disadari menjadi bahan refleksi bagi suatu
penelitian sistematis dan metodis. Etika di sini sama artinya dengan filsafat
moral
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat,
bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu system
yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan
tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun,
tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk
menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang,
tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar
perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku
dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari
tumbuh kembangnya etika di
masyarakat kita. Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan
manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan
mana yang buruk. Perkataan etika atau
lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti
norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku
manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini : –
Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau
etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang
baik. – Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang
tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang
dapat ditentukan oleh akal. – Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam
hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan
manusia.Etika memberi
manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan
sehari-hari. Itu berarti etika membantu
manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup
ini. Etikapada akhirnya
membantu kitauntuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita
lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etikaini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan
kita, dengan demikian etika ini
dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan
manusianya.
Pengertian
Etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu:
• •
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu:
• •
Susila (Sanskerta), lebih
menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik
(su). Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak. Sumber …
PEMBAHASAN :
TUJUAN MEMPELAJARI ETIKA
Untuk mendapatkan konsep yang sama
mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu
tertentu.
PENGERTIAN BAIK
Sesuatu hal dikatakan baik bila ia
mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau bahagia (Sesuatu
dikatakan baik bila ia dihargai secara positif)
PENGERTIAN BURUK
Segala yang tercela. Perbuatan buruk
berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku
CARA PENILAIAN BAIK DAN BURUK
Menurut Ajaran Agama, Adat
Kebiasaan, Kebahagiaan, Bisikan Hati (Intuisi), Evolusi, Utilitarisme, Paham
Eudaemonisme, Aliran Pragmatisme, Aliran Positivisme, Aliran Naturalisme,
Aliran Vitalisme, Aliran Idealisme, Aliran Eksistensialisme, Aliran Marxisme,
Aliran Komunism.
PENGERTIAN PROFESI
Belum ada kata sepakat mengenai
pengertian profesi karena tidak ada standar pekerjaan/tugas yang bagaimanakah
yang bisa dikatakan sebagai profesi. Ada yang mengatakan bahwa profesi adalah
“jabatan seseorang walau profesi tersebut tidak bersifat komersial”.
Secara tradisional ada 4 profesi yang sudah dikenal yaitu kedokteran, hukum, pendidikan,
dan kependetaan.
PROFESIONALISME
Biasanya dipahami sebagai suatu
kualitas yang wajib dipunyai oleh setiap eksekutif yang baik. Ciri-ciri
profesionalisme:
1. Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta
kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi
2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam
menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat
serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan
3. Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan
mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya
4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan
pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat
dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya
CIRI KHAS PROFESI
Menurut Artikel dalam International
Encyclopedia of education, ada 10 ciri khas suatu profesi, yaitu:
1. Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis
intelektual yang terus berkembang dan diperluas
2. Suatu teknik intelektual
3. Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan
praktis
4. Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi
5. Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat
diselenggarakan
6. Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri
7. Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok
yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggotanya
8. Pengakuan sebagai profesi
9. Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang
bertanggung jawab dari pekerjaan profesi
10. Hubungan yang erat dengan profesi lain
TUJUAN ETIKA PROFESI
Prinsip-prinsip umum yang dirumuskan
dalam suatu profesi akan berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan
perbedaan adat, kebiasaan, kebudayaan, dan peranan tenaga ahli profesi yang
didefinisikan dalam suatu negar tidak sama.
Adapun yang menjadi tujuan pokok
dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct)
profesi adalah:
1. Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung
jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya
2. Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam
menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema-dilema
etika dalam pekerjaan
3. Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi
atau nama dan fungsi-fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan-kelakuan
yang jahat dari anggota-anggota tertentu
4. Standar-standar etika mencerminkan / membayangkan
pengharapan moral-moral dari komunitas, dengan demikian standar-standar etika
menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik)
profesi dalam pelayanannya
5. Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan
dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi
6. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama
dengan hukum (atau undang-undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode
etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya.
PENERAPAN
ETIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Beberapa penerapan etika dalam kehidupan sehari-hari
dalam dunia kerja yang harus dipatuhi oleh pekerja diantaranya :
1. Etika berpakaian.
Janganlah anda mengenakan pakaian kantor yang terlalu seksi dan terbuka jika di
kantor terdapat peraturan mengenakan pakaian tertutup. Jangan sampai atasan dan
rekan kerja gerah melihat pakaian anda yang terkesan seksi. Tampil modis dan
bergaya tanpa membuka aurat yang seharusnya tertutup.
2. Etika bertelepon.
Ketika anda menerima atau menelepon menggunakan fasilitas kantor, hendaknya
bukan digunakan untuk urusan pribadi. Kalaupun anda kepepet menggunakan
fasilitas telepon untuk keperluan pribadi, jangan menggunakan line telepon
terlalu lama. Apabila anda bekerja sebagai costumer services suatu perusahaan,
hendaknya selalu menyapa dengan sopan setiap ada telepon masuk.
3. Etika
berkomunikasi. Di kantor, anda tak hanya bekerja pada atasan saja. Anda pun
memiliki rekan kerja yang mungkin saja seruangan dengan anda. Janganlah menjadi
seorang pekerja yang masam. Ketika anda datang, sapalah seluruh rekan kerja
anda dengan senyum ramah
Etika dalam Keluarga
Keluarga (bahasa Sanskerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga"
yang berarti "anggota") adalah lingkungan yang
terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu,
terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.
Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari beberapa individu yang
terikat oleh adanya hubungan perkawinan atau darah , kelurga yang terdiri dari
ayah –ibu dan anak , ayah dan anak-anak atau ibu dan anak yang sering di sebut keluarga inti.
Pada kehidupan keluarga inti terdapat berbagai macam norma, aturan yang terkandung di dalanmya, nilai-nilai itu seperti keagamaan, sopan santun (tata krama)kejujuran dan lainya, meskipun kadang kala penerapan nilai itu mengalami kesulitan atau
hambatan, akan tetapi nilai-nilai itu
kiranya sangat mendukung suatu keluarga dalam memprsiapakan dan mewujudkan
sumber daya yang berkualitas.
Jadi etika dalam
keluarga adalah etika yang telah
diatur di lingkungan keluarga(di dalam rumah), tentang bagaimana kita
berinteraksi dengan orang tua, bagaimana cara menghormati yang lebih tua, dan
bagaimana bersikap saat bersama dengan mereka. Diatur dan dirancang secara
turun temurun oleh sebuah keluarga(yang biasanya mengikuti etika
sosial<sesama, namun lebih diatur lebih ketat).
Contoh Etika dalam Keluarga :
· Pamitan dan mencium tangan orang tua
sebelum pergi ke luar rumah.
· Meminta maaf pada orang tua bila
melakukan kesalahan.
· Membantu ibu dalam melakukan pekerjaan
rumah.
· Bertutur kata dengan lembut dan sopan
pada orang tua.
· Tidak membantah perintah orang tua.
· Tidak menyebutkan nama pada saat
memanggil ayah, ibu dan kakak.
· Tidak pulang larut malam dan tepat
waktu.
· Saling menghormati dan menghargai.
· Tidak berbohong pada orang tua.
· Mendengarkan nasehat orang tua.
· Tidak berbicara pada saat makan
bersama.
· Tidak membuang angin pada saat makan
bersama.
· Tidak mengeluarkan suara (menyiplak)
saat mengunyah makanan.
Etika terhadap orang tua: bahwa kita ketahui kita harus
menghormati dan menyayangi orang tua kita, karna dia yang telah membesarkan
kita.
Dan ada sikap yang harus kita lakukan terhadap orang tua kita adalah
Dan ada sikap yang harus kita lakukan terhadap orang tua kita adalah
1.Tidak memanggil kedua orang tua dengan nama aslinya
2.Ramah dan murah senyum kepada orang tua
3.Menghargai dan menghormati keduanya
4.Melakukan perintahnya selama itu kebaikan
2.Ramah dan murah senyum kepada orang tua
3.Menghargai dan menghormati keduanya
4.Melakukan perintahnya selama itu kebaikan
Sikap adik terhadap kakak dan sebaliknya:
• 1.Seorang adik harus
menghormati kakaknya, dan kakak harus menyayangi adiknya.
• 2.Seorang adik harus
menghormati kakaknya, begitu juga sebaliknya.
• 3.Seorang kakak
harus bisa melindungi adiknya.
Sikap seorang istri terhadap suaminya:
1.Taat terhadap perintah suami selama itu masih di jalan
kebenaran.
2. Istri tidak boleh membantah dengan keras terhadap
suaminya.
3. Jika istri akan bepergian, haruslah ia meminta ijin
suaminya.
Sikap seorang suami terhadap istri:
• 1.Suami wajib
berlaku baik terhadap istrinya dengan memberikan hak-hak istrinya
• 2. Suami harus
menahan diri untuk tidak menyakiti dan memberatkan istrinya tanpa sebab yang
jelas.
• 3. Suami harus
berlaku bijaksana, ramah tamah, berlaku manis dan lemah lembut terhadap istrinya,
baik ketika mereka sedang berdua atau bersama orang banyak. dsb
Sikap orang tua terhadap anak:
— 1.Orang tua harus bersikap terpuji di depan
anak.
— 2. Jangan terlalu memanjakan anak.
— 3.Jangan pernah marah di depan anak.
— 4.Jangan terlalu membatasi ruang gerak anak.
KESIMPULA
:
Jadi dalam setiap kegiatan dan kehidupan kita semua nya
harus memiliki dan mendahului etika perorangan karna etika sebenar nya
merupakan jatidiri dari manusia , etika merupakan awal untuk menentukan sifat seseorang
apa orang itu ramah atau angkuh dan etika merupakan suatu pembentukan sifat ,
pada zaman sekarang ini etika sangat di butuhkan untuk mengembalikan tata norma
kehidupan bermasyarakat dalam beretika . kita bangsa Indonesia dari dulu
menjunjung dan di kenal oleh negeri negeri tetangga dengan keramah tamahannya
dan etika yang baik dari msyarakat Indonesia jangan sampai pada jaman global seperti sekarang yang telah
banyak masuk budaya budaya dari luar membuat kita terkontaminasi oleh budaya barat dan membuat
etika kita menjadi jelek dan di pandah jelek oleh negri tetangga
DAFTAR
PUSTAKA
- BUKU
ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar