Kamis, 13 Juli 2017

Review Jurnal

Perancangan Dan Implementasi Antena Yagi 2.4 GHz Pada Aplikasi WIFI (Wireless Fidelity)
Penulis : Egi Desta Ardian
Email : egiardian93@gmail.com
ABSTRAK
Pemakain teknologi komunikasi dengan perantara kabel kini sudah diganti oleh komunikasi non kabe, para pemakain teknologi komunikasi menggunakan perangkat acces point yang memiliki pancaran yang tidak luas karena pola radiasi omnidirectional, membuat diperlukan alat bantu yaitu antena yang memilikin pola radiasi directional untuk jangkauan pancaran yang lebih terarah. Antena yang digunakan adalah antena yagi yang dapat mengatasi masalah ini. Pada penelitian ini, antena yagi yang dibuat dapat diaplikasikan pada sistem WLAN. Hasil yang diperoleh dari implementasi menunujukan bahwa antena yagi dapat beroperasi pada frekuensi kerja WLAN 2,4GHz. Selain itu diperoleh level pada kuat medan dengan rata-rata kenaikan penguatan pada antena yagi kepada antena omni dengan nilai 12,1 dB. Dan didapat juga gain antena yagi sebesar 16 dB sedangkan dari hasil simulasi bernilai 10 dB, beamwidth yang di peroleh vertikal 250 dan horizontal 260dari bandwitch antena 150 MHz. Dapat diliah dari penelitian ini hasil yang diperoleh dapat dibedakan dengan hasil dari software vistumbler dan superNEC2.9.
Kata Kunci : Access point, antena yagi, directional, vistumbler, 2,4 Ghz, superNEC 2.9

1.Pendahuluan
Meningkatnya teknologi dalam bidang elektronika dan komunikasi sangat cepat. Dalam hal ini di buktikannya dengan banyaknya teknologi teknlogi yang di ciptakan. komunikasi antar satu tempat ke tempat yang lain semakin bagus dan mudah untuk dijangkau, banyak sarana atau medium untuk saling bertukar komunikasi yaitu dari telepon, internet, televisi dan radio.
Kemajuan teknologi dalam bidang komunikasi ini pada mulanya kemajuan nya menggunakan media transmisi yang paling sering digunakan yaitu kawat tembaga. Tetapi kawat tembaga memiliki kekurangan yaitu fixed line dan memiliki bandwidth yang kecil, oleh karna itu diganti dengan komunikasi wireless menggunakan radio frequency
Komunikasi wireless agar dapat digunakan membuthkan alat bantu yaitu antena dalam melakukan proses transmisi data. Karena antena gelombang elektromagnet bisa untuk diterima dan ditransmisikan. Kualitas informasi yang diterima sangat berpengaruh dari kualitas antena itu sendiri. Antena dapat di bilang memiliki kualitas baik atau bagus dapat di nilai dari directivity yang baik dan mempunyai nilai front to back ratio yang tinggi sehingga antena dapat memancarkan dan menerima gelombang radio dengan arah dan polaritas yang tepat.
Frekuensi yang dipakai adalah 24 GHz. Frekuensi 2,4 GHz sudah sangan umum dipakai di seluruh dunia, karena frekuensi itu merupakan standar dan protokol dalam IEEE 820.11 b/g untuk wireless LAN
Antena yang digunakan dalam penelitian ini adalah antena yagi. antena yagi adalah antena yang dibuat oleh profesor uda dan disempurnakan oleh hidetsugu yagi. antena ini adalah antena yang sering digunakan oleh masyarakat. menurut fulton antena yagi tersusun dari antena dipole lipat (folded dipole) stengah gelombang yang ditambah dengan pemantul. Penelitiaan yang dibuat untuk "simulasi perancangan antena yagi untuk WLAN" yang merupakan simulasi saja. Karena itu dilakukan "perancangan dan implementasi antena yagi 2.4 GHz pada aplikasi WIFI" dengan perbandingan hasil dari pengukuran dan dari simulasi dengan menggunakan bantuan dari software superNEC 2.9

2.Metodologi Penelitian
2.1 Model Rancangan Antena Yagi
Dalam model perancangan antena yagi terbagi kedalam 3 bagian yang penting yaitu reflector, driven element dan director

2.2 Perhitungan Gain
Perhitungan Gain sama saja dengan perhitungan penguat dimana anten yang di tujuh agar dapat menggetahui seberapa besar penguatan yang dikasih oleh antena kepada sinyal yang dipancarkan. Nilai pada Gain bisa didapatkan dengan menggunakan rumus persamaan 5.(Warren L, Strutzman, 2012)

2.3 Implementasi Antena yagi 2.4 GHz
Ada beberapa tahapan untuk membuat antena yagi
  1. Siapkan alumunium lalu poto alumunium dengan menyesuaikan dengan dimensi pada antena yang telah didapat pada proses perancangan
  2. Pada boom (alumunium persegi) dibuatkan lubang lubang dengan menggunakan bor agar dapat memasukan elemen pada boom dan membuat mudah untuk di pasang. Agar semakin mudah di pasang antena menggunakan mur atau baud untuk mempermudahkan antena terpasang pada boom
  3. Pemasangan element selesai, barulah membuat untuk brass wire (kabel kuningan) untuk disambungkan pada N konektor sesuai dengan ukurang yang sudah ada. brass wire merupakan inti dari pembuatan antena ini, dengan expetasi frequensi yang di inginkan tercapat.
  4. Pada bagian ini adalah tahapan terakhir yang di butuhkan dalam perancangan antena yagi ini dengan memasang konektor, pemasangan ini haruslah sangat teliti. karena jika tidak tepat pada pemasangan antena dapat sangat mudah kehilangan sinyal. Konektor yang digunakan merupakan konektor berjenis N-female
  5. Jika semua udah di pasangan dan sesuai dengan tempatnya antena sudah selesai dirancangan dan bisa untuk di pakai

3. Hasil dan Pembahasa
3.1 Metode Pengujian
Metode ini dapat dilakukan jika antena yagi sudah selesai dibuat dan dalam di adakannya pengujian ini bermaksut untuk mendapatkan data dari sistem sehingga kita dapat tau bagaimana kinerja dari antena yang telah dibuat. Hasil dari pengukuran ini dapat dijadikan sebagain suatu reverensi atau acuan dalam menganalisa perangkat

3.2 Pengukuran standing wave ratio (SWR)\
SWR diukur untuk mengetahui besarnya perbandingan antara amplitudo maksimal dan minumum pada gelombang berdiri yang dihasilkan dari ketidak samaan impedansi

3.3 Pengukuran return loss
Pengukuran dilakuakan untuk mengetahui besarnya daya yang tidak kembali ke unit pemancar atau terserap oleh antena

3.4 Pengukuran impedansi input
Pengukuran pada impedansi merupakan sesuatu yang paling penting dalam sebuah perancangan antena penguran ini dilakukan agar antena berfungsi sebagai penyapadan impedansi antena dengan impedansi saluran.

3.5 Pengukuran pola radiasi
pengukuran ini dilakukan dengan cara manual yaitu dengan pengukuran daua penerima spectrum analyzer dari arah 00 sampai 3600 pada kelipatan 100.

3.6 Pengukuran Gain
Agar dapat mengatahui Gain pada natena yagi maka dapat di proses pengukuran penguatan oleh antena yang dapat dilakukan dengan menggunakan sistem perbandingan antara antena refensi dengan antena yagi.

4. Kesimpulan Dan Saran
4.1 Kesimpulan

Setelah melakukan perancangan dan membuat antena yagi hasil dari percangan dan realisasi dari antena yagi udah 15 element untuk aplikasi pada jaringan wireless local area network (WLAN) pada frekuensi kerja 2400 MHz, mendapatkan data sebagai berikut:
1.  Antena yagi telah dirancang memenuhi persyaratan sesuai dengan nilai SWR yang ideal(<1,5). data ini dapat dibuktikan dari hasil pengukuran menggunakan Agrantest R3770 network pada kisaran frekuensi 2,4 GHz memiliki SWR yang bernilai 1,25

2.   Antena yagi mempunyai bandwidth 150 MHz, pada kisaran frekuensi 2550 - 2400MHz menghasilkan minimum yang bernilai 1,25 sedangkan maksimum mendapatkan hasil 1,50

3.  Pengukuran bandwidth vertikal bahwa mendapatkan hasil 250 sedangkan bandwidth horizontal mendapatkan hasil 260

4.    Hasil dari pengujian dengan software vistumbler, antena yagi yang diukur  pada kisarab jarak 5 sampai 35 meter level daya yang didapatkan sebesar -35 dBm, sedangkan ukuran menggunakan antena omni yang diukur sama jaraknya dengan antena yagi yaitu berkisaran 5 - 35 meter level daya yang diperoleh sebesar -42,7 dBm

5.    Nilai dari parameter antena yagi menghasilkan simulasi yang lebih bagus dibandingkan hasil dari pengukuran, perbandingan dari nilai SWR hasil simulasi 1,69 sedangkan hasil dari pengukuran 1,25 Gain nilai dari simulasi 10 dB sedangkan nilai dari pengukuran 16 dB, Impedansi Input nilai dari simulasi 47,8 Ohm + j25,9 Ohm sedangkan nilai yang di dapat dari pengukuran 42,6 Ohm - j8,72 Ohm.

4.2 Saran
Dari perancangan yang telah dilakukan ternyata hasil masih diperlukan perbaikan sehingga mendapatkan hasil yang sepadan. Tahapan yang harus dicermati adalah dari pengembangan simulasi baik itu untuk mencari dimensi antena maupun untuk mencari parameter antena yang lebih baik lagi yaitu dari pengembangan akurasi perhitungan sehinggan metode yang digunakan ini dapat dikembangkan lagi untuk pemecahan masalah pada desain antena yang akan dibuat lagi selain dari antena yagi. Dalam hal pemilihan bahan dan material untuk membuat antena yang lebih tepat dan juga penggunaan peralatan yang lebih dicermati dalam kepresisiannya agar mendapatkan hasil yang sesuai perhitungan dari simulasi ataupun perhitungan dari teoritis

Daftar Pustaka
·   Warren L, Strutzman, Gary A. Thiele. (2012). Antenna Theory and Design 3rd Edition. Virginia: John Wiley & Sons inc.

·       Firmanto. (2010). Simulasi Perancangan Antena Yagi Untuk Aplikasi WLAN. Medan: Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara.

·    Fulton, Darren (2002). Design 13 Element Yagi Antenna For 2.4 GHz WLANs. Melbourne: Melbourne Wireless.
  •  Ahmad Arsyad. (2012). Perancangan, Realisasi, Dan Pengujian Antena Helik Mode Axial Pada Access Point Wireless-G GHz Broadband Linksys. Bandung: Elektro Institut Teknologi Nasional Bandung
  •  Budi Pratama, Lita Lidyawati, Arsyad Ramadhan D (2017). Perancangan Dan Implementasi Antena Yagi 2.4 GHz Pada Aplikasi WIFI (Wireless Fidelity)




Kamis, 05 Januari 2017

BENTUK PERINTAH DALAM BAHASA ASSEMBLER

Karakteristik Bahasa Assembler:
Bahasa Assembly adalah bahasa komputer yang kedudukannya di antara bahasa mesin dan bahasa level tinggi misalnya bahasa C, C++, Pascal, Turbo Basic, Java, dan sebagainya. Bahasa C atau pascal dikatakan sebagai bahasa level tinggi karena memakai kata-kata dan pernyataan yang mudah dimengerti manusia, meskipun masih jauh berbeda dengan bahasa manusia sesungguhnya. Assembler adalah program yang bekerja membantu penulisan instruksi dalam format bahasa inggris sehingga mudah dibaca dan dipahami.
MOV R0, #02h
MOV A, #03h
ADD A, R0
Perintah baris pertama bekerja menjalankan proses pengisian register R0 dengan data 02h. Perintah baris kedua bekerja menjalankan proses pengisian register A dengan data 03h. Kemudian proses penjumlahan data pada register A dengan data pada register R0 dijalankan menggunakan perintah ADD A,R0 dan menghasilkan data 05h tersimpan di register A.
Perintah MOV dan ADD adalah mnemonik atau singkatan dari perintah MOVE dan ADD.Bahasa mesin adalah kumpulan kode biner yang merupakan instruksi yang bisa dijalankan oleh komputer. Kode bahasa mesin atau sering disebut dengan operation code dari perintah MOV R0,#02h adalah 78 02. Untuk MOV A,#03h kode operasinya dalah 74 03 dan 28 adalah kode operasi dari perintah ADD A, R0. Kode operasi untuk setiap perintah dapat dibaca pada lembar instruction set.
Program yang ditulis dengan bahasa assembly terdiri dari label; kode mnemonik, operand 1, operand 2, keterangan, dan lain sebagainya. Program ini disebut sebagai program sumber (Source Code). Source code belum bisa diterapkan langsung pada prosesor untuk dijalankan sebagai program. Source code harus diterjemahkan dulu menjadi bahasa mesin dalam bentuk kode biner atau operasi


Daftar Assembly Directive 


Assembly Directive
Keterangan
EQU
Pendefinisian konstanta
DB
Pendefinisian data dengan ukuran satuan 1 byte
DW
Pendefinisian data dengan ukuran satuan 1 word
DBIT
Pendefinisian data dengan ukuran satuan 1 bit
DS
Pemesanan tempat penyimpanan data di RAM
ORG
Inisialisasi alamat mulai program
END
Penanda akhir program
CSEG
Penanda penempatan di code segment
XSEG
Penanda penempatan di external data segment
DSEG
Penanda penempatan di internal direct data segment
ISEG
Penanda penempatan di internal indirect data segment
BSEG
Penanda penempatan di bit data segment
CODE
Penanda mulai pendefinisian program
XDATA
Pendefinisian external data
DATA
Pendefinisian internal direct data
IDATA
Pendefinisian internal indirect data
BIT
Pendefinisian data bit
#INCLUDE
Mengikutsertakan file program lain

Jenis Operand

          Instruksi mesin melakukan operasi terhadap data. Pada umumnya data dikategorikan ke dalam angka, karakter dan data logika.
A. Angka
       Setiap bahasa mesin mengandung tipe data numerik. Umunya terdapat tiga tipe data angka yang ada pada komputer yaitu:
1.  Binary integer
2.  Binary floating point
3.  Desimal
          Semua operasi pada internal komputer berupa data biner, namun user berinteraksi dengan bilangan desimal. Maka perlu dilakukan konversi dari desimal ke bilangan biner pada input dan konversi dari biner ke desmimal pada output. Bilangan desimal direpresentasikan dalam 4 bit kode biner maka 0=0000, 1=0001,...,8=1000, 9=1001. Sedangkan untuk desimal 246 = 0000 0010 0100 0110. Untuk bilangan negatif direpresentasikan dengan 4 bit yang diletakkan pada awal atau akhir string. Standar tanda yang digunakan adalah 1100 untuk bilangan positif dan 1101 untuk tanda bilangan negatif.
B. Karakter
          Umumnya bentuk data adalah teks atau kumpulan karakter. Sedangkan sistem komputer didesain untuk data biner. Maka sejumlah kode dalam urutan bit perlu di tentukan untuk merepresentasikan sebuah karakter. Saat ini standar kode yang digunakan untuk merepresentasikan karakter adalah American Standart Code for Information Interchange (ASCII). Setiap karakter pada kode ASCII direpresentasikan dengan 7 bit biner yang unik. Maka terdapat 128 karakter yang berbeda yang dapat direpresentasikan. Selain itu juga ada yang menggunakan Extended Binary Coded Decimal Interchange Code (EBCDIC) yang digunakan oleh IBM mainframe.
C. Data logika
       Pada umumnya setiap word atau yang lain merupakan satu unit data yang masing masing unit data memiliki nilai 0 atau 1. Ketika dipandang dengan cara ini, maka data tersebut dianggap sebagai data logika. Data logika hanya bernilai true “1” atau false “0”.
Jenis Operasi
Jumlah opcode dari sebuah mesin ke mesin lain beragam. Akan tetapi tipe operasi-operasi umum akan sama untuk semua mesin.  Berikut dikategorikan operasi berdasarkan fungsi dan tipenya:
a.       Transfer data
b.      Aritmatikaa
c.       Logika
d.      Konversi
e.       Input/output
f.       Kendali sistem
g.      Kendali transfer

Bentuk Perintah/Instruksi
Ada beberapa perangkat lunak (software) yang dapat digunakan sebagai program  bantu untuk membuat dan mensimulasikan program diantaranya AVSIM51, ALDS dan Pinnacle. Pinnacle memiliki beberapa fitur yang cukup lengkap seperti : Register Data Pointer (DPTR), Ports, Timer, Internal RAM, External RAM dan lain-lain. Program sumber (source code) dibuat dengan pinnacle 52, hasil kerja program yang telah dikompile dalam bahasa assembler ini adalah assembly listing.

Instruksi yang digunakan dalam penyusunan program adalah sebagai berikut :

EQU
Digunakan untuk mendefinisikan sebuah lambang assembler secara bebas.
ORG (Origin)
Digunakan untuk mengarahkan lokasi tempat instruksi yang ada dibawahnya
CLR
Memberikan nilai “0” pada bit tertentu
SETB
Memberikan nilai ”1” pada bit tertentu
CALL
Merupakan instruksi untuk melakukan lompatan dengan area sebesar 2 KB
LCALL
Instruksi ini hamper sama dengan instruksi CALL, hanya saja instruksi ini digunakan jika label yang dipanggil letaknya lebih jauh dari 2 KB
MOV
Intruksi ini berfungsi melakukan pemindahan data dari variabel pada kode operasi kedua dan disimpan di variabel pad kode operasi pertama.
JMP
Digunakan untuk melakukan lompatan dan menjalankan program yang berada dialamat yang ditentukan oleh label tertentu.
SJMP
Digunakan untuk melakukan lompatan untuk jarak yang pendek ( Short JUMP).
LJMP
Instruksi ini berfungsi untuk melakukan lompatan untuk jarak yang jauh (Long Jump).
JB
Lompat jika Bit tertentu bernilai 1, artinya jika bit yang telah ditentukan bernilai 1, maka lompat ke alamat yang telah ditentukan dan dilanjutkan ke instruksi berikutnya.
JNB
Kebalikan dari JB, JNB merupakan instruksi untuk beralih ke alamat tertentu jika Bit tertentu bernilai 0.
DJNZ
Instruksi ini berfungsi melakukan pengurangan pada Rn (R0…….R7) dengan 1 dan lompat ke alamat yang ditentukan apabila hasilnya bukan 00. apabila hasilnya telah mencapai 00, maka program akan terus menjalankan instruksi dibawahnya.
CJNE
Instruksi ini berfungsi melakukan perbandingan antara data tujuan dan data sumber serta melakukan lompatan ke alamat yang ditentukan jika hasil perbandingan tidak sama.
RET
Digunakan untuk melakukan lompatan ke alamat yang disimpan dalam SP dan SP-1. Instruksi ini biasa digunakan pada saat kembali dari subrutin yang dipanggil dengan instruksi ACALL atau LCALL.
END
Instruksi ini biasanya diletakan diakhir baris dari file program sumber assembler sebagai tanda akhir pernyataan (statement) bagi program assembler dalam melakukan proses assembly.



Rabu, 02 November 2016

RAM, ROM & MEMROY EKSTERNAL

FUNGSI RAM :
Fungsi dari RAM adalah mempercepat pemprosesan data pada komputer. Semakin besar RAM yang dimiliki, semakin cepatlah komputer.
Selain itu, RAM juga berfungsi sebagai mendia penyimpanan disaat komputer atau laptop dalam keadaan hidup, apabila laptop atau komputer dimatikan maka data yang tersimpan dalam ram akan hilang dan terhapus. Misalkan ketika anda mengetik di dokumen atau microsoft word kemudian anda anda tutup tanpa menyimpan terlebih dahulu data yang anda ketik akan tersimpan di memori ram dengan begitu anda dapat membuka dokumen tersebut melalui history terakhir dari Microsoft word tadi.

JENIS – JENIS RAM

1. DRAM (Dynamic Random Access Memory)
DRAM (Dynamic Random Access Memory) yang merupakan memori semikonduktor yang memerlukan kapasitor sebagai tumpuan untuk menyegarkan data yang ada di dalamnya. RAM ini memiliki kecepatan lebih tinggi dari EDO-RAM. Namun lebih rendah dibandingkan SRAM.
Dalam strukturnya, DRAM hanya memerlukan satu transistor dan kapasitor per bit, sehingga memiliki kepadatan sangat tinggi. DRAM mempunyai frekuensi kerja yang bervariasi, yaitu antara 4,77MHz hingga 40MHz.

2. SDRAM (Sychronous Dynamic Random Access Memory)
SDRAM (Sychronous Dynamic Random Access Memory) adalah jenis RAM yang merupakan kelanjutan dari DRAM namun telah diskronisasi oleh clock sistem dan memiliki kecepatan lebih tinggi daripada DRAM. Cocok untuk sistem dengan bus yang memiliki kecepatan sampai 100 MHz.

3. RDRAM (Rambus Dynamic Random Access Memory)
RAM jenis ini memiliki kecepatan sangat tinggi, pertama kali digunakan untuk komputer dengan prosesor Pentium 4. Slot Memori untuk RD RAM adalah 184 pin. Bentuk RD RAM adalah Rate Inline Memory Modul (RIMM). Memiliki kecepatan hingga 800 MHz.

4. SRAM (Static Random Access Memory)
SRAM (Static Random Access Memory) adalah jenis RAM yang terbuat dari semacam semikonduktor yang tidak memerlukan kapasitor dan tidak memerlukan penyegaran secara berkala sehingga lebih cepat. Namun SRAM memiliki kelemahan, yakni biaya produksinya mahal sehingga hanya tersedia dalam kapasitas kecil dan menangani bagian yang benar-benar penting.

5. EDORAM (Extended Data Out Random Access Memory)
RAM jenis ini memiliki kemampuan yang lebih cepat dalam membaca dan mentransfer data dibandingkan dengan RAM biasa. Slot memori untuk EDO RAM adalah 72 pin. Bentuk EDO-RAM lebih panjang daripada RAM yaitu bentuk Single Inline Memory Modul (SIMM). Memiliki kecepatan lebih dari 66 Mhz.

6. FPM DRAM (First Page Mode DRAM)
FPM DRAM (First Page Mode DRAM) adalah merupakan bentuk asli dari DRAM. Laju transfer maksimum untuk cache L2 mendekati 176 MB per sekon. FPM bekerja pada rentang frekuensi 16MHz hingga 66MHz dengan access time sekitar 50ns.

7. Flash RAM
Flash RAM adalah jenis memory berkapasitas rendah yang digunakan pada perngkat elektronika seperti, TV, VCR, radio mobil, dan lainnya. Memerlukan refresh dengan daya yang sangat kecil.

8. VGRAM (Video Graphic Random Acces Memory)
VGRAM (Video Graphic Random Acces Memory) Yaitu VGRAM biasanya digunakan untuk menyimpan kandungan pixel bagi sebuah paparan grafik. Penggunaan cip VGRAM akan memberikan prestasi video yang baik dan mengurangi tekanan pada CPU.

9. DDR SDRAM (Double Data Rate Synchronous Dynamic Random Acces Memory)
RAM jenis ini memiliki kecepatan sangat tinggi dengan menggandakan kecepatan SD RAM, dan merupakan RAM yang banyak beredar saat ini. RAM jenis ini mengkonsumsi sedikit power listrik. Slot Memori untuk DDR SDRAM adalah 184 pin, bentuknya adalah RIMM.

10. SO-DIMM (Small Outline Dual In-Line Memory Module)
SO-DIMM (Small Outline Dual In-Line Memory Module) merupakan jenis memory yang digunakan pada perangkat notebook. Bentuk fisiknya kira-kira setengah dari besar DDR biasa sehingga dapat lebih menghemat ruang yang tentunya sangat berharga pada perangkat mobile seperti notebook. Perkembangan generasi SO-DIMM biasanya sejalan dengan perkembangan RAM untuk komputer desktop. Ketika DDR3 SDRAM diluncurkan dipasaran, DDR3 SO-DIMM juga ikut diluncurkan. Modul tersebut menggunakan slot yang memiliki 204 pin.

FUNGSI ROM :
ROM (Read Only Memory ) adalah memory yang hanya dapat dibaca , tidak dapat digunakan untuk menyimpan data, ROM dibuat oleh pabrik pembuat komputer dan dipatri dalam CPU. Di dalam ROM inilah BIOS disimpan, dan isi ROM tidak dapat dihapus, diubah atau yang lain. ROM pada komputer diguanakan untuk sebagai penyimpan BIOS (Basic Input Output System). BIOS adalah bagian yang sangat kritis dari suatu sistem operasi, yang berfungsi memberi tahu bagaimana caranya dapat mengakses disk drive. Ketika komputer dihidupkan dalam kondisi RAM masih kosong maka perintah pada ROM BIOS yang digunakan oleh CPU, kemudian baru memindahkan file-file tersebut ke dalam RAM dan menjalankannya.
ROM sering ditemukan dalam bentuk IC (Integrated Circuit). IC ROM biasanya memiliki kode tulisan (teks) 27xxx. Angka 27 menunjukkan kode untuk ROM, sedangkan xxx menjunjukkan kapasitas ROM dalan satuan kilo bit.

JENIS-JENIS ROM :

1. Mask ROM
Mask ROM adalah ROM yang tidak bisa ditulis ulang (non-flashable) sehingga tidak dapat di up-grade.

2. PROM (Programmable Read-Only Memory)
PROM merupakan sebuah chip memory yang hanya dapat diisi data satu kali saja. Sekali saja program dimasukkan ke dalam sebuah PROM, maka program tersebut akan berada pada PROM seterusnya.

3. EPROM (Erasable Programmable Read-Only Memory)
EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) adalah sebuah ROM yang dapat diprogram ulang dan dihapus. Berdasarkan proses pengisiannya terdapat dua jenis EPROM :
  • UV EPROM (Ultraviolet EPROM) membutuhkan cahaya ultraviolet untuk menghapus data yang ada di dalamnya.
  •  EEPROM (Electrical EPROM) menggunakan aliran listrik dalam menghapus atau mem-program ulang isinya.

4. EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory)
EEPROM adalah tipe khusus dari PROM (Programmable Read-Only Memory) yang bisa dihapus dengan memakai perintah elektris.

Static Random-Access Memory (SRAM)
SRAM menggunakan ‘bistable flip-flops’ untuk menyimpan data dalam bit. Setelah ditulis dalam SRAM, data akan disimpan dan tidak harus di-refresh sesering jenis RAM yang lain. Ada tiga modus di mana sel, yang menyimpan data dalam SRAM, beroperasi: Standby, Reading, dan Writing. Tidak seperti DRAM, SRAM tidak mengkonsumsi daya dalam jumlah besar.
 Jenis Static Random-Access Memory
Berdasarkan pada Data Storage
 Non-volatile SRAM: Data disimpan, bahkan ketika daya dimatikan, sehingga informasi penting tetap aman.
 SRAM asynchronous: Data disimpan di kisaran 4KB hingga 64 Mb. Waktu akses yang cepat merupakan karakteristik utama dari SRAM Asynchronous sehingga digunakan sebagai komponen memori utama di berbagai perangkat elektronik.
Berdasarkan pada Transistor
 Bipolar Junction Transistor: RAM jenis ini digunakan pada perangkat Transistor-Transistor Logic (TTL) dan Emittor-Coupled Logic (ECL). RAM ini mengkonsumsi lebih banyak daya, tetapi bekerja sangat cepat.
 Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor (MOSFET): RAM ini digunakan dalam teknologi berbasis Complementary metal-oxide-semiconductor (CMOS).
Berdasarkan pada Fitur
 Quad Data Rate SRAM: Dalam satu ‘clock cycle’ dua jenis data ditransfer. I/O bus yang berbeda (jaringan yang menghubungkan semua perangkat dan chip dalam komputer) digunakan untuk membaca dan menulis data.
 DDR SRAM: I/O bus yang sama digunakan untuk transfer data dan ‘single clock’ digunakan untuk mengontrol input dan output data.
Penggunaan Static Random-Access Memory
Berikut adalah berbagai perangkat elektronik yang menggunakan SRAM

– Komputer
– Mikroprosesor
– Digital Signal Processing (DSP) sirkuit
– Layar LCD dan printer
– Hard disk dan buffer router
– Kamera digital
– Synthesizer
– Ponsel
MEMORI EKSTERNAL

SATA

SATA adalah interface media penyimpanan fisik yang diciptakan sebagai pengganti Paralel ATA. Serial ATA mendukung kecepatan data hingga  6 Gb/s (SATA generasi 3), dibandingkan dengan Parelel ATA yang maksimal hanya 100 MB/s. Interface yang baru ini juga memberikan fitur Native Command Queuing untuk lebih meningkatkan kinerja sistem. Native Command Queuing (NCQ) adalah teknologi yang dirancang untuk meningkatkan kinerja dan kehandalan dengan meningkatkan beban kerja transaksional pada hard disk SATA. Ketika membaca dan menulis beberapa perintah yang dikirim ke drive SATA, NCQ menyusun langkah untuk mengoptimalkan penyelesaian perintah ini dengan mengelompokkan perintah untuk efisiensi pengolahan, sehingga mengurangi beban kerja mesin dan meningkatkan kinerja dari drive. Tanpa NCQ, drive akan proses dan menyelesaikan setiap satu perintah pada satu waktu dalam urutan yang diterima. Pin di dalam SATA ada 7. Pin 1, 4,7 untuk ground, pin 2,3 untuk mengirim, pin 5,6 untuk menerima.

PATA

Sebelum ditemukannya SATA, PATA bernama ATA. Adalah standard konekis perangkat penyimpanan internal komputer yang menggunakan kabel pita yang memiliki 40 sampai 80 jalur kabel. PATA memungkinkan dua perangkat dihubungkan dalam satu kabel, sehingga menghemat kabel yang digunakan dibandingkan dengan SATA yang menggunakan satu kabel untuk setiap device yang dihubungkan. Namun, meskipun dua perangkat dapat dihubungkan dalam satu kabel, namun kecepatan transfer maksimal hanya mencapai 133 Megabyte per detik. Dikenal dalam PATA istilah PIO dan UDMA. PIO (Programmed I/O) adalah sistem transfer dari hard disk ke memori dengan menggunakan processor. Sedangkan UDMA (Ultra Direct Memory Access) menggunakan chipset untuk mentransfer data dari hard disk ke memory tanpa melalui CPU. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mode UDMA meningkatkan performa processor karena chipset southbrigde yang menransfer data dari hard disk ke memori. Fungsi tiap pin pada PATA adalah Pin 1 untuk reset(status), pin 2, 19, 22, 24, 26, 30 dan 40 untuk ground, pin 3 – 18 untuk data, pin 20 untuk vcc, pin 23 untuk operasi tulis, pin 25 untuk operasi baca dan pin-pin yang memberikan informasi status cable select,activity,IRQ lainnya untuk mencegah crash karena kabel ini bisa digunakan oleh dua device. Dari perbandingan teknis, seharusnya ATA lebih cepat dan lebih baik dari SATA. Karena PATA memungkinkan hard disk untuk mengirim data secara paralel sementara SATA harus secara satu per satu. Kalau dalam satu detik kecepatan kabel adalah 1 bit data, maka untuk SATA hasilnya dalam satu detik itu hanya menerima 1 bit, sementara PATA (yang umumnya 8 jalur) dalam waktu yang sama bisa menerima 8 bit. Data pada ATA akan dibaca secara paralel, kemudian setelah data terbaca semua dilakukan pengiriman data secara paralel, lalu data dari setiap jalur disinkronkan. Sedangkan pada SATA data dibaca dan dikirim secara langsung tanpa ada penyebaran data ke jalur-jalur. Sehingga tidak ada waktu yang dipakai untuk menyinkronkan data yang tersebar ke jalur-jalur data
SCSI

SCSI (Small Computer System Interface) adalah interface transfer data yang umumnya dipakai pada har disk. SCSI tidak begitu dikenal di kalangan umum karena lebih banyak digunakan pada lingkungan yang membutuhkan kehandalan dan kecepatan akses data, misalnya pada server. Biaya yang diperlukanpun mahal dibandingkan dengan SATA maupun ATA. Memiliki jumlah pin 50 sampai 80 pin. Berbeda dengan SATA dan PATA yang memiliki controller dan port terpadu dengan motherboard, SCSI memiliki card khusus yang dibeli secara terpisah yang dipasang di slot ekspansi di motherboard. Jika kabel PATA hanya bisa menghubungkan maksimal 2 device, SCSI dapat menghubungkan device sebanyak 6 device dalam satu kabel. SCSI berputar lebih cepat dari pada Hardisk IDE, SCSI berputar sekitar 7200 sampai 10000 rpm, dan teknologi sekarang SCSI mampu berputar hingga 15000 rpm. Hardisk SCSI terdiri dari beberapa tipe seperti SCSI-1, SCSI-2, Ultra2 SCSI, dan Ultra3 SCSI. Berikut versi-versi dari SCSI.
RAID

RAID (Redundant Array of Independent Disks) merupakan teknologi penyimpanan data yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media penyimpanan komputer (utamanya adalah hard disk) dengan menggunakan cara redundansi (penumpukan) data. Baik itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit perangkat keras RAID terpisah. Teknologi ini membagi data ke dalam beberapa hard disk terpisah. RAID didesain untuk meningkatkan kehandalan (reliability) data dan meningkatkan kecepatan transfer data dari hard disk. Sistem RAID dibangun mengggunakan interface SATA. Skema di dalam sistem RAID disebut RAID level. Berikut sedikit penjelasan mengenai
Solid State Drive (SSD)

Solid State Drive (SSD) merupakan inovasi terkini dan terbaru dari media penyimpanan data. SSD menggunakan jenis memory solid state untuk penyimpanan datanya. SSD dapat dikatakan juga sebuah media penyimpanan data yang menggunakan nonvolatile memory sebagai media dan tidak menggunakan cakram magnetis seperti cakram keras konvensional. Berbeda dengan volatile memory (pada RAM), data yang telah tersimpan di SSD tidak akan hilang meskipun daya listrik tidak ada. SSD mempunya fungsi yang sama seperti Hard Disk, yaitu sebagai media penyimpanan data. Hanya saja, apabila laptop kita menggunakan penyimpanan data SSD, maka performa laptop tersebut akan lebih cepat dibandingkan menggunakan harddisk.

CD (Compact Disc) 
Compact Disc  adalah piringan yang berwana perak ini  di buat dari lapisan plastik, yang di sinari oleh sinar laser. Nah, sinar laser ini membuat lubag-lubang yang sangat kecil yang tidak bisa di lihat secara kasat mata. Lubang-lubang tersebut akan membuat deretan kode yang berisi deretan data-data. Karena membentuk lubang-lubang, maka tidak bisa di tutup lagi. kemudian plastik-plastik itu akan di tutup lagi oleh cairan plastik, yang berguna sebagi pemantul dan pelindung lubang-lubang tadi yang berbentuk data. Proses pembuatannya di lakukan secara bertahap oleh mesin cetak. CD sudah bukan barang aneh untuk saat ini. Media CD untk saat ini banyak di gunakan orang, untuk keperluan menyimpan data, seperti Foto, Film, File Document, Dan lain sebagainya. Kapasitas nya pun sangan beragam Mulai dari 500MB sampai dengan 800 MB seiring dengan perkembangan zaman, CD mulai berkembang lagi jenis nya. Yang sekarang ini sering kita kenal dengn nama DVD.

Fitur-driven development (FDD)

FDD adalah iteratif dan proses pengembangan perangkat lunak tambahan. Ini adalah salah satu dari sejumlah metode Agile untuk mengembangkan perangkat lunak dan bagian bentuk dari Aliansi Agile. FDD memadukan sejumlah industri-praktek terbaik yang diakui menjadi satu kesatuan yang kohesif. Praktek-praktek semua didorong dari klien-nilai perspektif (fitur) fungsi. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan nyata, software yang bekerja berulang-ulang pada waktu yang tepat.