Kamis, 13 Juli 2017

Review Jurnal

Perancangan Dan Implementasi Antena Yagi 2.4 GHz Pada Aplikasi WIFI (Wireless Fidelity)
Penulis : Egi Desta Ardian
Email : egiardian93@gmail.com
ABSTRAK
Pemakain teknologi komunikasi dengan perantara kabel kini sudah diganti oleh komunikasi non kabe, para pemakain teknologi komunikasi menggunakan perangkat acces point yang memiliki pancaran yang tidak luas karena pola radiasi omnidirectional, membuat diperlukan alat bantu yaitu antena yang memilikin pola radiasi directional untuk jangkauan pancaran yang lebih terarah. Antena yang digunakan adalah antena yagi yang dapat mengatasi masalah ini. Pada penelitian ini, antena yagi yang dibuat dapat diaplikasikan pada sistem WLAN. Hasil yang diperoleh dari implementasi menunujukan bahwa antena yagi dapat beroperasi pada frekuensi kerja WLAN 2,4GHz. Selain itu diperoleh level pada kuat medan dengan rata-rata kenaikan penguatan pada antena yagi kepada antena omni dengan nilai 12,1 dB. Dan didapat juga gain antena yagi sebesar 16 dB sedangkan dari hasil simulasi bernilai 10 dB, beamwidth yang di peroleh vertikal 250 dan horizontal 260dari bandwitch antena 150 MHz. Dapat diliah dari penelitian ini hasil yang diperoleh dapat dibedakan dengan hasil dari software vistumbler dan superNEC2.9.
Kata Kunci : Access point, antena yagi, directional, vistumbler, 2,4 Ghz, superNEC 2.9

1.Pendahuluan
Meningkatnya teknologi dalam bidang elektronika dan komunikasi sangat cepat. Dalam hal ini di buktikannya dengan banyaknya teknologi teknlogi yang di ciptakan. komunikasi antar satu tempat ke tempat yang lain semakin bagus dan mudah untuk dijangkau, banyak sarana atau medium untuk saling bertukar komunikasi yaitu dari telepon, internet, televisi dan radio.
Kemajuan teknologi dalam bidang komunikasi ini pada mulanya kemajuan nya menggunakan media transmisi yang paling sering digunakan yaitu kawat tembaga. Tetapi kawat tembaga memiliki kekurangan yaitu fixed line dan memiliki bandwidth yang kecil, oleh karna itu diganti dengan komunikasi wireless menggunakan radio frequency
Komunikasi wireless agar dapat digunakan membuthkan alat bantu yaitu antena dalam melakukan proses transmisi data. Karena antena gelombang elektromagnet bisa untuk diterima dan ditransmisikan. Kualitas informasi yang diterima sangat berpengaruh dari kualitas antena itu sendiri. Antena dapat di bilang memiliki kualitas baik atau bagus dapat di nilai dari directivity yang baik dan mempunyai nilai front to back ratio yang tinggi sehingga antena dapat memancarkan dan menerima gelombang radio dengan arah dan polaritas yang tepat.
Frekuensi yang dipakai adalah 24 GHz. Frekuensi 2,4 GHz sudah sangan umum dipakai di seluruh dunia, karena frekuensi itu merupakan standar dan protokol dalam IEEE 820.11 b/g untuk wireless LAN
Antena yang digunakan dalam penelitian ini adalah antena yagi. antena yagi adalah antena yang dibuat oleh profesor uda dan disempurnakan oleh hidetsugu yagi. antena ini adalah antena yang sering digunakan oleh masyarakat. menurut fulton antena yagi tersusun dari antena dipole lipat (folded dipole) stengah gelombang yang ditambah dengan pemantul. Penelitiaan yang dibuat untuk "simulasi perancangan antena yagi untuk WLAN" yang merupakan simulasi saja. Karena itu dilakukan "perancangan dan implementasi antena yagi 2.4 GHz pada aplikasi WIFI" dengan perbandingan hasil dari pengukuran dan dari simulasi dengan menggunakan bantuan dari software superNEC 2.9

2.Metodologi Penelitian
2.1 Model Rancangan Antena Yagi
Dalam model perancangan antena yagi terbagi kedalam 3 bagian yang penting yaitu reflector, driven element dan director

2.2 Perhitungan Gain
Perhitungan Gain sama saja dengan perhitungan penguat dimana anten yang di tujuh agar dapat menggetahui seberapa besar penguatan yang dikasih oleh antena kepada sinyal yang dipancarkan. Nilai pada Gain bisa didapatkan dengan menggunakan rumus persamaan 5.(Warren L, Strutzman, 2012)

2.3 Implementasi Antena yagi 2.4 GHz
Ada beberapa tahapan untuk membuat antena yagi
  1. Siapkan alumunium lalu poto alumunium dengan menyesuaikan dengan dimensi pada antena yang telah didapat pada proses perancangan
  2. Pada boom (alumunium persegi) dibuatkan lubang lubang dengan menggunakan bor agar dapat memasukan elemen pada boom dan membuat mudah untuk di pasang. Agar semakin mudah di pasang antena menggunakan mur atau baud untuk mempermudahkan antena terpasang pada boom
  3. Pemasangan element selesai, barulah membuat untuk brass wire (kabel kuningan) untuk disambungkan pada N konektor sesuai dengan ukurang yang sudah ada. brass wire merupakan inti dari pembuatan antena ini, dengan expetasi frequensi yang di inginkan tercapat.
  4. Pada bagian ini adalah tahapan terakhir yang di butuhkan dalam perancangan antena yagi ini dengan memasang konektor, pemasangan ini haruslah sangat teliti. karena jika tidak tepat pada pemasangan antena dapat sangat mudah kehilangan sinyal. Konektor yang digunakan merupakan konektor berjenis N-female
  5. Jika semua udah di pasangan dan sesuai dengan tempatnya antena sudah selesai dirancangan dan bisa untuk di pakai

3. Hasil dan Pembahasa
3.1 Metode Pengujian
Metode ini dapat dilakukan jika antena yagi sudah selesai dibuat dan dalam di adakannya pengujian ini bermaksut untuk mendapatkan data dari sistem sehingga kita dapat tau bagaimana kinerja dari antena yang telah dibuat. Hasil dari pengukuran ini dapat dijadikan sebagain suatu reverensi atau acuan dalam menganalisa perangkat

3.2 Pengukuran standing wave ratio (SWR)\
SWR diukur untuk mengetahui besarnya perbandingan antara amplitudo maksimal dan minumum pada gelombang berdiri yang dihasilkan dari ketidak samaan impedansi

3.3 Pengukuran return loss
Pengukuran dilakuakan untuk mengetahui besarnya daya yang tidak kembali ke unit pemancar atau terserap oleh antena

3.4 Pengukuran impedansi input
Pengukuran pada impedansi merupakan sesuatu yang paling penting dalam sebuah perancangan antena penguran ini dilakukan agar antena berfungsi sebagai penyapadan impedansi antena dengan impedansi saluran.

3.5 Pengukuran pola radiasi
pengukuran ini dilakukan dengan cara manual yaitu dengan pengukuran daua penerima spectrum analyzer dari arah 00 sampai 3600 pada kelipatan 100.

3.6 Pengukuran Gain
Agar dapat mengatahui Gain pada natena yagi maka dapat di proses pengukuran penguatan oleh antena yang dapat dilakukan dengan menggunakan sistem perbandingan antara antena refensi dengan antena yagi.

4. Kesimpulan Dan Saran
4.1 Kesimpulan

Setelah melakukan perancangan dan membuat antena yagi hasil dari percangan dan realisasi dari antena yagi udah 15 element untuk aplikasi pada jaringan wireless local area network (WLAN) pada frekuensi kerja 2400 MHz, mendapatkan data sebagai berikut:
1.  Antena yagi telah dirancang memenuhi persyaratan sesuai dengan nilai SWR yang ideal(<1,5). data ini dapat dibuktikan dari hasil pengukuran menggunakan Agrantest R3770 network pada kisaran frekuensi 2,4 GHz memiliki SWR yang bernilai 1,25

2.   Antena yagi mempunyai bandwidth 150 MHz, pada kisaran frekuensi 2550 - 2400MHz menghasilkan minimum yang bernilai 1,25 sedangkan maksimum mendapatkan hasil 1,50

3.  Pengukuran bandwidth vertikal bahwa mendapatkan hasil 250 sedangkan bandwidth horizontal mendapatkan hasil 260

4.    Hasil dari pengujian dengan software vistumbler, antena yagi yang diukur  pada kisarab jarak 5 sampai 35 meter level daya yang didapatkan sebesar -35 dBm, sedangkan ukuran menggunakan antena omni yang diukur sama jaraknya dengan antena yagi yaitu berkisaran 5 - 35 meter level daya yang diperoleh sebesar -42,7 dBm

5.    Nilai dari parameter antena yagi menghasilkan simulasi yang lebih bagus dibandingkan hasil dari pengukuran, perbandingan dari nilai SWR hasil simulasi 1,69 sedangkan hasil dari pengukuran 1,25 Gain nilai dari simulasi 10 dB sedangkan nilai dari pengukuran 16 dB, Impedansi Input nilai dari simulasi 47,8 Ohm + j25,9 Ohm sedangkan nilai yang di dapat dari pengukuran 42,6 Ohm - j8,72 Ohm.

4.2 Saran
Dari perancangan yang telah dilakukan ternyata hasil masih diperlukan perbaikan sehingga mendapatkan hasil yang sepadan. Tahapan yang harus dicermati adalah dari pengembangan simulasi baik itu untuk mencari dimensi antena maupun untuk mencari parameter antena yang lebih baik lagi yaitu dari pengembangan akurasi perhitungan sehinggan metode yang digunakan ini dapat dikembangkan lagi untuk pemecahan masalah pada desain antena yang akan dibuat lagi selain dari antena yagi. Dalam hal pemilihan bahan dan material untuk membuat antena yang lebih tepat dan juga penggunaan peralatan yang lebih dicermati dalam kepresisiannya agar mendapatkan hasil yang sesuai perhitungan dari simulasi ataupun perhitungan dari teoritis

Daftar Pustaka
·   Warren L, Strutzman, Gary A. Thiele. (2012). Antenna Theory and Design 3rd Edition. Virginia: John Wiley & Sons inc.

·       Firmanto. (2010). Simulasi Perancangan Antena Yagi Untuk Aplikasi WLAN. Medan: Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara.

·    Fulton, Darren (2002). Design 13 Element Yagi Antenna For 2.4 GHz WLANs. Melbourne: Melbourne Wireless.
  •  Ahmad Arsyad. (2012). Perancangan, Realisasi, Dan Pengujian Antena Helik Mode Axial Pada Access Point Wireless-G GHz Broadband Linksys. Bandung: Elektro Institut Teknologi Nasional Bandung
  •  Budi Pratama, Lita Lidyawati, Arsyad Ramadhan D (2017). Perancangan Dan Implementasi Antena Yagi 2.4 GHz Pada Aplikasi WIFI (Wireless Fidelity)