Perancangan
Dan Implementasi Antena Yagi 2.4 GHz Pada Aplikasi WIFI (Wireless Fidelity)
Penulis : Egi Desta Ardian
Email : egiardian93@gmail.com
ABSTRAK
Pemakain teknologi komunikasi dengan perantara kabel
kini sudah diganti oleh komunikasi non kabe, para pemakain teknologi komunikasi
menggunakan perangkat acces point yang memiliki pancaran yang tidak luas karena
pola radiasi omnidirectional, membuat diperlukan alat bantu yaitu antena yang
memilikin pola radiasi directional untuk jangkauan pancaran yang lebih terarah.
Antena yang digunakan adalah antena yagi yang dapat mengatasi masalah ini. Pada
penelitian ini, antena yagi yang dibuat dapat diaplikasikan pada sistem WLAN.
Hasil yang diperoleh dari implementasi menunujukan bahwa antena yagi dapat
beroperasi pada frekuensi kerja WLAN 2,4GHz. Selain itu diperoleh level pada
kuat medan dengan rata-rata kenaikan penguatan pada antena yagi kepada antena
omni dengan nilai 12,1 dB. Dan didapat juga gain antena yagi sebesar 16 dB
sedangkan dari hasil simulasi bernilai 10 dB, beamwidth yang di peroleh
vertikal 250 dan horizontal 260dari bandwitch antena 150
MHz. Dapat diliah dari penelitian ini hasil yang diperoleh dapat dibedakan
dengan hasil dari software vistumbler dan superNEC2.9.
Kata Kunci : Access point, antena yagi, directional, vistumbler, 2,4 Ghz, superNEC
2.9
1.Pendahuluan
Meningkatnya
teknologi dalam bidang elektronika dan komunikasi sangat cepat. Dalam hal ini
di buktikannya dengan banyaknya teknologi teknlogi yang di ciptakan. komunikasi
antar satu tempat ke tempat yang lain semakin bagus dan mudah untuk dijangkau,
banyak sarana atau medium untuk saling bertukar komunikasi yaitu dari telepon,
internet, televisi dan radio.
Kemajuan
teknologi dalam bidang komunikasi ini pada mulanya kemajuan nya menggunakan media
transmisi yang paling sering digunakan yaitu kawat tembaga. Tetapi kawat
tembaga memiliki kekurangan yaitu fixed
line dan memiliki bandwidth yang
kecil, oleh karna itu diganti dengan komunikasi wireless menggunakan radio
frequency
Komunikasi wireless agar dapat digunakan membuthkan
alat bantu yaitu antena dalam melakukan proses transmisi data. Karena antena
gelombang elektromagnet bisa untuk diterima dan ditransmisikan. Kualitas
informasi yang diterima sangat berpengaruh dari kualitas antena itu sendiri.
Antena dapat di bilang memiliki kualitas baik atau bagus dapat di nilai dari directivity yang baik dan mempunyai
nilai front to back ratio yang tinggi
sehingga antena dapat memancarkan dan menerima gelombang radio dengan arah dan
polaritas yang tepat.
Frekuensi yang
dipakai adalah 24 GHz. Frekuensi 2,4 GHz sudah sangan umum dipakai di seluruh
dunia, karena frekuensi itu merupakan standar dan protokol dalam IEEE 820.11
b/g untuk wireless LAN
Antena yang
digunakan dalam penelitian ini adalah antena yagi. antena yagi adalah antena
yang dibuat oleh profesor uda dan disempurnakan oleh hidetsugu yagi. antena ini
adalah antena yang sering digunakan oleh masyarakat. menurut fulton antena yagi
tersusun dari antena dipole lipat (folded
dipole) stengah gelombang yang ditambah dengan pemantul. Penelitiaan yang
dibuat untuk "simulasi perancangan antena yagi untuk WLAN" yang
merupakan simulasi saja. Karena itu dilakukan "perancangan dan
implementasi antena yagi 2.4 GHz pada aplikasi WIFI" dengan perbandingan
hasil dari pengukuran dan dari simulasi dengan menggunakan bantuan dari
software superNEC 2.9
2.Metodologi
Penelitian
2.1 Model
Rancangan Antena Yagi
Dalam model
perancangan antena yagi terbagi kedalam 3 bagian yang penting yaitu reflector, driven element dan director
2.2 Perhitungan
Gain
Perhitungan Gain
sama saja dengan perhitungan penguat dimana anten yang di tujuh agar dapat
menggetahui seberapa besar penguatan yang dikasih oleh antena kepada sinyal
yang dipancarkan. Nilai pada Gain bisa didapatkan dengan menggunakan rumus
persamaan 5.(Warren L, Strutzman, 2012)
2.3 Implementasi
Antena yagi 2.4 GHz
Ada beberapa
tahapan untuk membuat antena yagi
- Siapkan alumunium lalu poto alumunium dengan menyesuaikan dengan dimensi pada antena yang telah didapat pada proses perancangan
- Pada boom (alumunium persegi) dibuatkan lubang lubang dengan menggunakan bor agar dapat memasukan elemen pada boom dan membuat mudah untuk di pasang. Agar semakin mudah di pasang antena menggunakan mur atau baud untuk mempermudahkan antena terpasang pada boom
- Pemasangan element selesai, barulah membuat untuk brass wire (kabel kuningan) untuk disambungkan pada N konektor sesuai dengan ukurang yang sudah ada. brass wire merupakan inti dari pembuatan antena ini, dengan expetasi frequensi yang di inginkan tercapat.
- Pada bagian ini adalah tahapan terakhir yang di butuhkan dalam perancangan antena yagi ini dengan memasang konektor, pemasangan ini haruslah sangat teliti. karena jika tidak tepat pada pemasangan antena dapat sangat mudah kehilangan sinyal. Konektor yang digunakan merupakan konektor berjenis N-female
- Jika semua udah di pasangan dan sesuai dengan tempatnya antena sudah selesai dirancangan dan bisa untuk di pakai
3.
Hasil dan Pembahasa
3.1 Metode
Pengujian
Metode ini dapat
dilakukan jika antena yagi sudah selesai dibuat dan dalam di adakannya
pengujian ini bermaksut untuk mendapatkan data dari sistem sehingga kita dapat
tau bagaimana kinerja dari antena yang telah dibuat. Hasil dari pengukuran ini
dapat dijadikan sebagain suatu reverensi atau acuan dalam menganalisa perangkat
3.2 Pengukuran standing wave ratio (SWR)\
SWR diukur untuk
mengetahui besarnya perbandingan antara amplitudo maksimal dan minumum pada
gelombang berdiri yang dihasilkan dari ketidak samaan impedansi
3.3 Pengukuran return loss
Pengukuran
dilakuakan untuk mengetahui besarnya daya yang tidak kembali ke unit pemancar
atau terserap oleh antena
3.4 Pengukuran impedansi input
Pengukuran pada
impedansi merupakan sesuatu yang paling penting dalam sebuah perancangan antena
penguran ini dilakukan agar antena berfungsi sebagai penyapadan impedansi
antena dengan impedansi saluran.
3.5 Pengukuran pola radiasi
pengukuran ini
dilakukan dengan cara manual yaitu dengan pengukuran daua penerima spectrum analyzer dari arah 00 sampai
3600 pada kelipatan 100.
3.6 Pengukuran
Gain
Agar dapat
mengatahui Gain pada natena yagi maka dapat di proses pengukuran penguatan oleh
antena yang dapat dilakukan dengan menggunakan sistem perbandingan antara
antena refensi dengan antena yagi.
4. Kesimpulan
Dan Saran
4.1 Kesimpulan
Setelah
melakukan perancangan dan membuat antena yagi hasil dari percangan dan
realisasi dari antena yagi udah 15 element untuk aplikasi pada jaringan wireless local area network (WLAN) pada frekuensi
kerja 2400 MHz, mendapatkan data sebagai berikut:
1. Antena
yagi telah dirancang memenuhi persyaratan sesuai dengan nilai SWR yang
ideal(<1,5). data ini dapat dibuktikan dari hasil pengukuran menggunakan Agrantest R3770 network pada kisaran
frekuensi 2,4 GHz memiliki SWR yang bernilai 1,25
2. Antena
yagi mempunyai bandwidth 150 MHz,
pada kisaran frekuensi 2550 - 2400MHz menghasilkan minimum yang bernilai 1,25
sedangkan maksimum mendapatkan hasil 1,50
3. Pengukuran
bandwidth vertikal bahwa mendapatkan
hasil 250 sedangkan bandwidth horizontal
mendapatkan hasil 260
4. Hasil
dari pengujian dengan software vistumbler,
antena yagi yang diukur pada kisarab
jarak 5 sampai 35 meter level daya yang didapatkan sebesar -35 dBm, sedangkan
ukuran menggunakan antena omni yang diukur sama jaraknya dengan antena yagi
yaitu berkisaran 5 - 35 meter level daya yang diperoleh sebesar -42,7 dBm
5. Nilai
dari parameter antena yagi menghasilkan simulasi yang lebih bagus dibandingkan
hasil dari pengukuran, perbandingan dari nilai SWR hasil simulasi 1,69 sedangkan
hasil dari pengukuran 1,25 Gain nilai
dari simulasi 10 dB sedangkan nilai dari pengukuran 16 dB, Impedansi Input nilai dari simulasi 47,8 Ohm + j25,9 Ohm sedangkan
nilai yang di dapat dari pengukuran 42,6 Ohm - j8,72 Ohm.
4.2 Saran
Dari perancangan
yang telah dilakukan ternyata hasil masih diperlukan perbaikan sehingga
mendapatkan hasil yang sepadan. Tahapan yang harus dicermati adalah dari
pengembangan simulasi baik itu untuk mencari dimensi antena maupun untuk
mencari parameter antena yang lebih baik lagi yaitu dari pengembangan akurasi
perhitungan sehinggan metode yang digunakan ini dapat dikembangkan lagi untuk
pemecahan masalah pada desain antena yang akan dibuat lagi selain dari antena
yagi. Dalam hal pemilihan bahan dan material untuk membuat antena yang lebih
tepat dan juga penggunaan peralatan yang lebih dicermati dalam kepresisiannya
agar mendapatkan hasil yang sesuai perhitungan dari simulasi ataupun
perhitungan dari teoritis
Daftar Pustaka
· Warren
L, Strutzman, Gary A. Thiele. (2012). Antenna Theory and Design 3rd Edition.
Virginia: John Wiley & Sons inc.
· Firmanto.
(2010). Simulasi Perancangan Antena Yagi Untuk Aplikasi WLAN. Medan: Teknik
Elektro Universitas Sumatera Utara.
· Fulton,
Darren (2002). Design 13 Element Yagi Antenna For 2.4 GHz WLANs. Melbourne:
Melbourne Wireless.
- Ahmad Arsyad. (2012). Perancangan, Realisasi, Dan Pengujian Antena Helik Mode Axial Pada Access Point Wireless-G GHz Broadband Linksys. Bandung: Elektro Institut Teknologi Nasional Bandung
- Budi Pratama, Lita Lidyawati,
Arsyad Ramadhan D (2017).
Perancangan
Dan Implementasi Antena Yagi 2.4 GHz Pada Aplikasi WIFI (Wireless Fidelity)